Refleksi 2016.
Masih hangat rasanya dalam ingatan, bagaimana milyaran manusia yang berpijak di atas bumi ini menantikan kehadiran tahun yang baru, tahun 2016. Ada yang menantikannya bersama orang-orang terkasih dengan beribadah bersama, berlibur bersama, atau justru ada yang menantikannya di rumah sendirian. Mungkin, jutaan kembang api telah dilontarkan ke atmosfer, menyisakan polusi udara tanpa kita sadari. Terompet-terompet dibunyikan dengan penuh semangat, untuk mengawali tahun yang baru. Dan tak lupa, resolusi, harapan, dan cita-cita didoakan pada malam pergantian tahun tersebut. Tak terkecuali aku. Tepat setahun yang lalu, aku di rumah. Berkumpul bersama keluarga dalam sebuah lingkaran kecil. Menantikan kehadiran tahun 2016 dengan memanjatkan doa pada Tuhan serta membuat resolusi-resolusi pribadi. Namun saat ini, di sinilah aku. Kembali dalam rumah yang sama, menantikan kehadiran tahun 2017. Bukankah waktu bergulir terlampau cepat?